Header Ads

Pembantaian Kaum Minoritas Paling Mengerikan di Dunia

Pembantaian Kaum Minoritas Paling Mengerikan di Dunia

Pembantaian Kaum Muslim Minoritas di India

Dari tanah Hindu India dalam sejarahnya pernah terjadi pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh pihak mayoritas kepada pihak minoritas. Entah apa alasannya, di India sejak dulu telah terjadi gesekan keyakinan yang membuat kaum muslim disana menjadi yang teraniaya dan tertindas. Dan bahkan tak sedikit kaum muslim yang merupakan kaum minoritas menjadi korban pembantaian.

Salah satu konflik berdarah yang telah melibatkan antara kaum hindu dan muslim di India adalah konflik di kawasan Kashmir dan ironisnya konflik tersebut sampai sekarang masih bertahan. Apalagi sebelum kasus tersebut ada, sudah banyak sekali kamum muslim yang meninggal dan dibantai secara sadis oleh umat Hindu di India.

Salah satu pembantaian paling ngeri dan telah menewaskan paling banyak umat islam di India terjadi pada tahun 1947 di Jammu. Selain itu ada juga operasi polo di India yang dalam prakteknya di fokuskan untuk membantai besar-besaran umat muslim di Huberabad. Tak hanya sampai di situ saja, pembantaian kaum minoritas khususnya muslim di India berlanjut sampai pada peristiwa Neille di tahun 1983, Hasimpura di tahun 1987, dan masih banyak lagi.

Lantas kenapa umat muslim di India tidak bisa melakukan perlawanan? Ternyata kehidupan muslim di India tak seindah yang kita bayangkan. Sebagai kaum minoritas mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, yang ada mereka malah hidup sengsara di tengah kejamnya umat hindu di sana. Banyak umat islam India yang hidup di strata sosial paling rendah. Karena itulah mereka yang tak kuat kerap kali menyebrang ke negeri tetangga dengan harapan mendapatkan kehidupan yang


Pembantaian Kaum Yazidi di tanah Konflik Irak

Menjadi kaum minoritas yang hidup di tanah konflik adalah ibarat hidup di tanah yang gersang ada pemangsanya pula. Hal inilah yang dialami oleh kaum Yazidi di Irak. Mereka menjadi kaum minoritas yang mendapatkan perlakuan tak enak dari orang-orang dinegaranya, khususnya kaum ISIS yang memang tidak suka dengan orang lain yang beda keyakinan dengan mereka. Padalah dalam sejarahnya kaum Yazidi sudah hidup lama di negara Irak, sebelum ISIS Ada.


Yazidi sendiri merupakan sebutan bagi sebuah kaum minoritas di Irak yang meyakini sebuah agama kuno. Mereka sama seperti orang Irak lainnya punya Tuhan yang disembah. Namun dalam prakteknya Tuhan mereka tersebut diwujudkan sebagai dewa merak bernam Melek Taus. Karena dianggap sebagai kafir oleh kaum mayoritas khususnya kelompok-kelompok yang berkaitan dengan organisasi ISIS, kaum yazidi dianggap sesat dan dijadikan target untuk melakukan genosida besar-besaran.

Adapun sejarah mencatat, tragedi pembantaian kaum Yazidi di Irak setidaknya telah merenggut 5000 nyawa kaum tersebut. Sebagian besar kaum mereka di bantai dengan cara di bom atau di culik kemudian di eksekusi oleh ISIS. Selain itu mereka yang menjadi tahanan ISIS diberlakukan tak manusiawi. Bahkan lebih kejamnya lagi kaum ISIS disana dengan cepat-cepat menghancurleburkan kaum Yazidi yang dianggap sesat tersebut agar tidak menyebar ajarannya ke orang-orang Irak lainnya.


Pembantaian Kaum Muslim Minoritas Rohingya di Myanmar

Dikala aturan Hak Asasi Manusia menjadi sebuah tameng untuk mendapatkan perlindungan, namun pembantaian dan penindasan terhadap kaum minoritas masih terus terjadi. Kasus pembantaian umat islam di Rohingya adalah salah satu contoh begitu menyakitkannya kaum minoritas hidup di tengah masyarakat yang membenci mereka. Padahal kaum Rohingya bukanlah pendatang baru melainkan kaum yang sudah lama ada dan bercengkrama dengan kemerdekaan Myanmar.


Ironisnya di tengah kasus pembantaian dan penderitaan kaum minoritas tersebut negara tetangga diam, hukum internasional tak berjalan dan kaum minoritas semakin banyak kehilangan nyawanya. Adapun tragedi pembantaian umat muslim Rohingya oleh umat budha di negara myanmar ini menjadi yang terparah dalam sejarah dunia di abad modern.

Umat muslim Rohingya yang menjadi minoritas mereka ditekan dan di usir dari tempat kelahirannya. Namun sayang ketika mereka dengan air mata meninggalkan tempat kelahirannya tidak ada tempat yang menerima. Bahkan negara tetangga pun enggan untuk menampung mereka yang menjadi korban penindasan.

Sejarah mencatat kehidupan muslim yang menyakitkan dan menjadi korban penindasan kaum budha yang menjadi mayoritas disana telah terjadi sejak abad ke-17. Banyak kaum muslim sejak itu di bunuh dan di bantai dengan sengaja. Selanjutnya saat Jepang menguasai Vietnam saat perang dunia II, setidaknya ada ribuan muslim Rohingnya yang dibantai habis-habisan lalu dibuang begitu saja.


Tragedi Pembantaian Etnis Tutsi di Rwanda Afrika

Terakhir tragedi genosida terhadap kaum minoritas di suatu negara terjadi di Rwanda Afrika, tepatnya di tahun 1994 negara ini mengalami sebuah kekacauan yang hebat. Kerusuhan terjadi di berbagai titik dan yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut adalah kaum Etnis Tutsi yang menjadi kaum minoritas di tanah Rwanda. Mereka yang hanya berjumlah sekitar 15% dari jumlah total penduduk Rwanda menjadi korban genosida dari kaum mayoritas.


Dalam kurun waktu 3 Bulan kala itu, pembantaian dan pembunuhan terhadap sekitar 800 ribu warga dari entis Tutsi terus terjadi. Mereka mengalami nasib tak enak, mereka dibantai oleh kaum Hulu yang menjadi mayoritas penguasa disana. Namun nasib baik menghampiri mereka, kasus pembantaian oleh penguasa yang kejam akhirnya di bawa ke ranah internasional. Para petinggi yang jadi cikal bakal dalam kasus pembantaian tersebut di tangkap dan diberikan hukuman yang setimpal.

Tidak ada komentar