Header Ads

Kakek Penjual Tahu Keliling

Kakek Penjual Tahu Keliling



Kali ini di hari yang cerah kami tidak memberikan sejumlah berita seperti biasanya namun kami sedikit memberikan sebuat informasi agar para pembaca dapat merasakan apa yang di  rasakan seorang kakek penjual tahu keliling yang sudah berumur kurang lebih 75 tahun ,  di usianya yang sudah tergolong tua ini seharusnya beristirahat di rumah dan bermain cucu namun apa yang bisa kita pikirkan semuanya tidak sesuai dengan kenyataan kakek tersebut di usia yang tua ini dia malah harus berusaha mencari nafkah demi memenuhi kehidupannya sehari hari harus bekerja keras di bawah terik matahari tanpa memikirkan usianya yang sudah tua . Saya berharap pembaca dapat membuka hati dan ikhlas jika bertemu dengan kakek tersebut untuk membeli jajananya agar dapat laris.

ringkas informasi ini sekitar 2 hari yang lalu  kakek yang bernama zubair umur 75 tahun,  yang tinggal di desa ajung kecamatan ajung , kabupaten jember , jawa timur warga dusun klenceng dari ungkapan kakek tersebut setelah kita menanyakan tempat tinggal nya.

kakek tersebut memikul makanan dagangannya di bahu nya dengan menyusuri jalan raya , beberapa saat kakek berhenti sejenak untuk berisitirah sambil menghusap keringat yang bercucuran di  wajahnya di karenakan beban yang di pukul beserta cuaca yang panas juga membuat kakek harus beristirahat sejenak.

kami pun merasa tersentuh melihat perjuangan kakek tersebut dan berhenti untuk membeli makanan dagangan kakek agar dapat meringankan bebannya, kami pun bertanya tanya dengan kakek zubair, sudah berapa lama bekerja sebagai penjual tahu keliling, ungkap kakek " saya pun sudah lupa berapa lama berjualan tahu keliling tersebut , umurnya yang sudah tua kakek masih memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhannya"

kami pun menanyakan berapakah pendapatan sehari kakek tersebut? kakek mengatakan " bahwa dagangan nya hanya 16 ribu dalam keuntungannya dalam sehari , kakek mengaku bahwa dagangan nya bukan miliknya sendiri melaunkan milik seorang juragan kakek hanya mengambil keuntungan 200 rupiah saja dari 1 tusuk sate , kakek juga sudah lama menjual dagangan tahu keliling. Setiap hari kakek berjualan dengan berjalan kaki  dan berkelilng setiap harinya sekitar 40 kilometer.

setiap hari kakek berjualan tanpa hari libur kecuali hari besar saja itu pun kakek tetap terkadang melakukan jualan meskipun setengah hari, kakek berangkat untuk berdagang sekitar pukul 3 sore sampai malam tetapi di karenakan kakek berjalan kaki setiap harinya kakek pulang sampai jam 1 dini hari untuk sampai di rumah sungguh besar perjuangan kakek tersebut dan bekerja keras.

1 harga sate yang di jual kakek tersebut yang paling murah 1000 rupiah saja dan paling mahal 2000 saja, kita bayang kan saja keuntungan kakek hanya 200 rupiah saja untuk keuntungan 16000 bearti kakek harus menjual 80 tusuk sate untuk mendapatkan keuntungan 16000 rupiah. di zaman yang sudah modern untuk hidup 16000 ribu sungguh sangat tidak  cukup memenuhi kebutuhan hidup. hanya ckup untuk makan 1 , 2 saja.

untuk itu kami berharap apa bila bertemu kakek  tersebut saya berharap untuk belas kasih membantu kakek tersebut untuk menghabiskan dagangannya dan tahu yang di jual kakek  rasa nya cukup  enak juga boleh di coba di beli buat semua yang bertemu dengan kakek tersebut.

saling membantu untuk sesama yang sedang kesusahan dan kesulitan tanpa memandang suku dan agama inilah INDONESIA BHINEKA TUNGGAL IKA yang berbagai suku dan agama saling berpegangan tangan untuk bersatu dan menjadi saudara

Tidak ada komentar